Puasa menahan
lapar dan haus dari mulai terbit fajar hingga terbenamnya matahari, kita tidak
boleh makan dan minum. Meskipun selama kurang lebih 14 jam kita tidak makan dan
minum bukan berarti bau mulut kita oke-oke aja, karena semua tahu saat puasa
bau mulut kita menjadi lebih spesial dibanding hari-hari yang lain. Hal ini
terjadi disebabkan karena rongga mulut kekurangan ludah atau saliva, berhenti
makan dan minum otomatis mengurangi kinerja kerja kelenjar ludah untuk
memproduksi saliva.
Sikat gigi menjadi
salah satu usaha dari setiap individi agar bau mulut saat bersosialisasi dengan
orang lain tidak menjadi gangguan. Lalu bagaimana Islam memandang perihal ini?
Kita semua tahu,
kalau kita akan sikat gigi pasti berkumur, sikat dibasahi dengan air lalu taruh
pasta gigi bukan?
Dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu. Nabi Muhammad SAWA bersabda : “ Seandainya tidak memberatkan umatku niscaya akan kuperintahkan mereka untuk bersiwak setiap kali berwudhu.”
siwak ; sumber gambar : www.islampos.com |
Lalu apakah hukum
bersiwak bisa disamakan dengan hukum gosok gigi?
Menggunakan siwak
cukup pakai siwak saja, membasahi sedikit kemudian langsung bida dipakai. Tanpa
perlu pasta gigi. Simak keterangan di bawah ini.
“Jika seseorang bersiwak dengan siwak basah lantas
cairan dari siwak tadi terpisah lalu tertelan, atau ada serpihan dari siwak
yang ikut tertelan, puasanya batal. Hal ini tidaka ada perbedaan diantara para
ulama.”
(Imam Nawawi)
“Membersihkan gigi saat dengan pasta gigi tidak
membatalkan puasa sebagai siwak. Hal ini selama menjaga diri dari sesuatu yang
masuk dalam rongga perut, jika tidak sengaja ada sesuatu yang masuk di dalam
maka tidak batal.” (Syaikh ‘Abdul Aziz Bin Baz).
Ada dua hadist
dari dua ulama besar perihal gosok gigi saat puasa. Umat muslim tahu, ijtihad
para ulama menjadi hal yang sangat penting bagi umat islamm. Lalu bagaimana
dengan kalian?
“Lebih utama adalah orang yang tidak menyikat gigi
(dengan pasta). Waktu untuk menyikat gigi sebenarnya masih lapang. Jika
seseorang mengakhirkan untuk menyikat gigi hingga waktu berbuka, maka dia berarti
telah menjaga diri dari perkara yang dapat merusak puasanya.”(Syaikh Muhammad
Bin Shalih Al-A’utsaimin ra).
Selain itu bisa
juga dengan melakukan sikat gigi sebelum waktu imsak tiba, jika sudah siang
alangkah baiknya untuk berhati-hati menjaga puasanya dengan sikat gigi
menggunakan sikat saja tanpa pasta gigi.
Semoga tulisan ini
membantu kita semua. Selamat menjalankan ibadah puasa.