Lebaran adalah hari kemenangan dimana
setelah satu bulan penuh kita berpuasa ramadhan dan ditandai dengan gema takbir
dan tentunya shalat ied. Tidak salah jika kita menyambut lebaran dengan sangat
antusias bahkan mungkin sejak mulai puasa hari pertama kita sudah merencakana
hari lebaran nanti akan seperti apa.
Setiap rumah pasti mempunyai cara-cara
tersendiri untuk menyambut lebaran dan tentunya cara-cara tersebut pasti
melibatkan seluruh anggota keluarga. Iyaa kan? bener kan? he he he he. Meskipun
setiap tahun sama tetapi pasti selalu bertanya dan selalu salah mengerjakannya.
Benar apa benar?
Dan inilah ritual menjelang lebaran ala
keluarga VaaRida Punya?
- Bersih-bersih rumah.
Bersih-bersih rumah ini dari depan sampai
belakang dan dari atas sampai bawah. Jangan kau kira bersih-bersih rumah sehari
selesai ya, karena sampai pagi menjelang itu masih belum. Karena kategori
bersih ini yang dipakai adalah kategori dari ibu negara. yang setia untuk
mengecek, kalau kurang bersih gak marah sih tapi langsung ditangani sendiri.
contoh ibu negara yang baik dan membuat kami menjadi semakin merasa bersalah. Bapak negara bagian bersih-bersih
langit-langit rumah, kalau para abdi mengerjakan sisanya.
- Cuci bersih semua toples kebanggan.
Toples kebanggan yang muncul setahun sekali
pasti setiap keluarga punya. Kalau hari - hari biasa cukup dengan wadah plastik
bekas astor lebaran tahun kemarin. Ini biasanya dicuci beberapa hari sebelum
lebaran, setelah mendapatkan beberapa kali ultimatum dari ibu negara “kapan toples e mbok isahi?”
(artinya ; “Kapan toplesnya kamu
cuci?”).
- Ganti sprei dan sarung bantal di tiap kamar.
Jenis sprei yang dipasang harus sesuai
dengan arahan dari ibu negara, kalau tidak sama ya dicopot lagi dan diganti.
Karena itu sebelum memulai aksi pemasangan sprei biasanya para abdi minta ke
ibu negara untuk menyiapakan sprei mana untuk kamar mana. Kamarnya apakah
banyak, berderer-deret seperti di kostan? Nggak cuma ada empat kamar saja.
- Ganti gorden.
Ritual ini selalu selesai menjelang tengah
malam, di mana ada gorden yang terpasang disitu maka bakalan diganti gordennya.
Gak banyak cuma karena memang lama mencopot dan memasang kembali gorden itu
perlu banyak waktu. Lagi-lagi gordennya pasti gorden kebanggan yang dipasang
kalau ada perlu atau setahun sekali pas lebaran seperti ini.
Tidur menjelang dini hari.
Ini karena mengerjakan pekerjaan itu,
seharusnya bisa dikerjakan jauh-jauh hari tapi karena udah menjadi rutinitas
rasanya gak afdol kalau nggak dikerjakan mendadak atau serba cepat di malam
lebaran. Biasanya mulai tidur setelah am 1 malam, dan ibu negara pasti yang
paling terakhir tidurnya tapi anehnya beliau juga yang bangun lebih awal. Hebat
banget ya.
Dari semua ritual di atas, di akhiri dengan
pembuatan nasi kuning di hari lebaran, selain dibuat makan sendiri juga akan di
buat ‘tempelang’ untuk dibawa ke
masjid. Kompisisi nasi kuning ini cukup sederhana, dadar telur yang diiris
memanjang serta oseng kering tempe atau tahu dan jangan dilupan serondeng. Dan
kalau sudah seperti ini, “Nikmat mana
yang kau dustakan.”
MInal Aidin Wa Faidin mohon maaf lahir dan batin