Alhamdulilah Wa Syukurilah bisa bertemu kembali dengan bulan Ramadan. Meski ada perbedaan dalam penentuan 1 Ramadan tapi tidak mengurangi sedikitpun akan kebahagian menyambut ramadan tahun ini.
Ini menjadi ramadan ketiga tanpa ibu, dan hanya berdua dengan bapak saja. Alhamdulilah bisa menjalankan ibadah ramadan dengan baik. Berat itu pasti, tapi aku tahu aku dan bapak pasti bisa menjalankan ibadah ramadan ini seperti tahun-tahun sebelumnya.
Kita semua pasti mempunya kebiasaan yang dilakukan sebelum menjalankan ibadah puasa di hari pertama, dan inilah beberapa kebiasaan yang aku lakukan sebelum puasa hari pertama :
Pertama Ziarah Kubur
Jika dulu, hanya bapak dan saudara laki-laki saja yang melakukan ziarah kubur ke makam keluarga yang sudah meninggal.
Kedua : Megengan
Pasti banyak juga yang melalukan tradisi ini bukan? Kalau di tempatku biasanya satu hari sebelum ramadan warga satu RT berkumpul di Mushola untuk melakukan Shalat Isyak berjmaah dan melakukan doa bersama. Dan tidak lupa membawa “Tempelang”. Tempelang itu semacam nasi yang di bungkus, biasanya perkepala keluarga membawa 4 bungkus atau sesuai dengan kesepakatan. Dan selesai doa bersama nasi yang sudah dikumpulkan itu dibagi lagi kepada warga yang datang ke mushola ataupun mereka yang berhalangan hadir.
Ketiga : Mencuci Mukena.
Karena mukena hanya dipakai saat ramadan, jadi sebelum eksis buat terawih si mukena ini harus bersih, wangi dan licin. Kebiasaan ini sudah sejak dari aku kecil, sejak belum bisa mencuci sendiri, ibu selalu berkata “Endi rukuh seng arep kok gae teraweh, tak umbahe pisan.” (“Mana mukena yang akan kamu pakai shalat terawih, sekalian ibu cuci.”)
Itulah ketiga hal yang biasanya dilakukan sebelum puasa hari pertama.
Cerita Tentang Puasa Hari Pertama.
Disini meski tidak semuanya tetapi ada sebagian pelaku usaha yang sengaja tutup atau libur saat hari pertama puasa dan akan kembali beraktivitas pada puasa hari kedua atau ketiga. Biasanya ini pedagang di pasar, penjual sayur keliling, beberapa toko dll.
Hari pertama puasa menjadi awal kebiasaan baru, untuk hari hari setelahnya. Yang biasanya bangun pagi hari, sekarang dini hari harus sudah bangun untuk melakukan ibadah sahur. Yang biasanya makan pagi atau sarapan di atas jam 08.00 atau malah melupakan sesi sarapan pagi, sekarang harus sudah makan saat hari masih gelap.
Tim habis subuh tidur atau tim tidak tidur setelah subuh? Kalau aku biasanya tidak tidur sehabis sahur atau sehabis shalat subuh. Mengapa? Karena pernah mencoba habis subuhan tidur dan bangun saat matahari sudah muncul aku malah merasa tubuhku jadi lemas dan malas mau ngapa-ngapain.
Tapi kalau merasa sangat mengantuk, biasanya terdeteksi saat mengaji itu tiba-tiba tulisan hilang sendiri kemudian tidak tahu baca sampai mana intinya kehilangan fokus saat mengaji, kalau sudah seperti ini biasanya aku tidur sebentar sekitar 5 sampai 10 menit itu sudah cukup.
Mungkin bagi mereka yang sudah terbiasa bangun dini hari dan biasa melakukan puasa sunnah hal seperti ini tampak seperti biasa saja, tapi bagi mereka yang tidak biasa melakukan hal seperti itu Ramadan seperti masa pelatihan untuk jiwa dan raga, apakah kebiasaan baik ini akan lanjut di 11 bulan lainnya atau akan berhenti setelah ramadhan juga usai.
Semoga kebiasaan baik kita di bulan Ramadan ini berlanjut ke 11 bulan lainnya. Aamiin.
Selamat menjalankan ibadah puasa ramadan semoga keberkahan menjadi milik kita semua. Aamiin.