GROJOGAN KAPYURAN Desa Wiyoro Kecamatan Ngadirojo, HIDDEN GEM TERBARU DI KABUPATEN PACITAN - RAGIL SAPUTRI

GROJOGAN KAPYURAN Desa Wiyoro Kecamatan Ngadirojo, HIDDEN GEM TERBARU DI KABUPATEN PACITAN

  GROJOGAN KAPYURAN Desa Wiyoro Kecamatan Ngadirojo, HIDDEN GEM TERBARU DI KABUPATEN PACITAN


Keviralan Grojogan Wiyoro akhrinya sampai di timeline beranda media sosialku. Awalnya tidak ada rencana mau kesana, tapi karena di provokasi oleh saudara yang sudah pernah kesana sebelumnya, mengatakan dengan sejuta alasan bahwa kita harus ke sana. Libur panjang kemarin di mana libur Israj Miraj ketemu dengan libur tahun baru Imlek terciptalah hari libur nasional yang panjang, tidak mau menyianyiakan liburan dengan memanfaatkan segala sumber daya, akhirnya berlima naik sepeda motor nekad menyusuri jalan berkelok-kelok, tanjakan dan turunan demi merasakan sensasi Grojogan di Wiyoro.

PERJALANAN MENUJU DESA WIYORO NGADIROJO - PACITAN

Start dari Pacitan kurang lebih jam 09.00 pagi, kami melalui jalur JLS Pacitan Trenggalek, di mana jalur ini  kita bakalan menemukan banyak pantai - pantai yang indah. Pantai tersebut antara lain Pantai Pidakan, Pantai Watu Bale, Pantai Mbenges, Pantai Taman, Pantai Wawaran, Pantai Soge dan masih ada beberapa yang lain.

PANTAI DI BAGIAN TIMUR, APA SAJA? BACA DI SINI 

Dari JLS Pacitan menuju Kecamatan Ngadirojo cukup mengikuti jalur jalan propinsi, hingga sampai di pertigaan Sudimoro ambil jalur ke kiri, karena kalau ke kanan ke arah Kecamatan Sudimoro. Untuk kondisi jalan yang dilalui, jalan sudah beraspal tapi ada beberapa tanjakan yang cukup tinggi tapi sudah diberi tanda untuk menggunakan gig satu karena tanjakannya tipe yang menukik. Bahkan dulu pernah ada yang bilang kalau mobil muatan berat tidak disarankan untuk lewat jalur sini. Diketahui ada beberapa tanjakan tipe menukik ini. Aku menggunakan sepeda motor Supra X, semenatara dua kakak aku menggunakan Honda Matic Genio dan Yamaha Jupiter. Alhamdulilah lancar aman tanpa hambatan.

Dari arah pertigaan yang aku sebutkan sebelumnya, kita kembali ke jalan yang lurus hingga sampai di terminal Ngadirojo (kiri jalan), setelah terminal dan sebelum pasar Ngadirojo (kanan jalan), ada jalan kecil (masuk gang), gang ini pas sebelum pasar Ngadirojo. Dari sini kita ikuti komando dari saudara aku yang sudah pernah ke sana sebelumnya, sempat bertanya satu kali kepada penduduk dan alhamdulilah sampai di sana dengan aman.

Sedikit informasi, untuk jalan yang aku lalui ini tidak bisa dilewati kendaraan roda 4, karena setelah masuk gang (sebelum pasar ngadirojo), kita akan melewati jalan perkampungan penduduk dan salah satunya melewati jembatan. Aku susah menjelaskan arah jalannya hingga sampai ke lokasi Grojogan. Bisa dipastikan kalau ada jalan lain yang menuju ke arah Grojogan, karena waktu sampai sana ada beberapa mobil entah itu milik warga atau pengunjung.  

 

GROJOGAN KAPYURAN


Sedikit cerita dari teman kakak aku yang asli warga sini, katanya grojogan ini memang sudah lama, kolam di bagian bawah juga sering di buat anak-anak bermain, katanya dulu ada pohon jambu di tengah, kemudian roboh dan munculah keindahan alamai yang memanjakan mata. Dan sepertinya air Grojogan ini juga masih dipakai beberapa warga menjadi sumber air sehari, terlihat ada beberapa slang air, karena memang beneran jernih banget airnya. Untuk kandungan airnya bagaimana saya tidak terlalu paham mengingat Pacitan adalah gugusan dari bukit kapur tentunya berpengaruh terhadap sumber air.

Para pemuda sana tahu mungkin kalau keindahan ini sayang kalau hanya mereka-mereka saja yang tahu,jadi dibuatlah beberapa tambahan aksesoris yang menunjang keindahan itu dan tentunya fasilitas-fasilitas lain juga seperti toilet tentunya.

Masih belum ada biaya masuknya, bukan berarti gratis tapi di sana ada kotak uang  yang diberi tulisan seikhlasnya, tapi ada biaya parkir, sepeda motor sebesar Rp 2.000,- . Konon katanya belum ada biaya tarif masuknya disebabkan karena kalau musim kemarau panjang airnya tidak seperti ini.

 

JANGAN LUPAKAN SELFIE...


 

Bukan sekedar untuk bisa dipamerkan di media sosial, tetapi lebih dari sekedar itu, sebagai rekaman jejak untuk momen momen indah yang tidak terlupakan, yang kelak pasti akan dibicarakan kembali.

Untuk berfoto di bawah air terjun, pihak pengelola yang katanya  penjual es cone (kalau di sini disebutnya es thong) dikelola oleh karang taruna. Di sebelah kiri ada jalan setapak yang masih alami,  kita bisa lewat situ dan menurut saya tidak licin meski terkena percikan air setiap saat, aku bahkan melepas sandal dan tidak memakai alas kaki untuk mendekat ke bawah air terjun, agar bisa merasakan percikan air terjunnya.

Tapi kalau berani bisa langsung naik ke atas dari bawah. Tapi tidak  disarankan, aku pribadi tidak tahu jenis batu yang ada di air terjun ini, batunya berwarna agak kuning kecoklatan beda sama batu kali atau batu sungai, apa ini yang mungkindisebut dengan batu kapur aku sendiri kurang tahu.

Ada beberap spot foto yang dibangun untuk memberi kepuasan kepada pengunjung wisata, silahkan di coba dan tetap harus hati-hati.

Kalau ingin berenang atau bermain air di bawah air terjun, silahkan pihak pengelola menyediakan pelampung ban yang bisa digunakan. Habis selfie terus bermain air, dipastikan kamu bakalan lapar, tenang saja untuk masalah jajan tidak usah khawatir, karena sudah ada penjual yang bakalan memenuhi insting jajan kalian, ada penjual pop mie, penjual telur gulung, sosis, sempol, bakso dan masih banyak lagi.

Sepanjang jalan menuju lokasi wisata, jalan yang saya lewati cukup bagus, semua sudah beraspal. Jika mau ke sini pastikan saat musim hujan, karena konon katanya kalau musim kemarau debit air akan banyak berkurang. Jadi karena kalian ke sini saat musim hujan jangan lupa bawa jas hujan ya dan selalu pastikan kondisi kendaraan kita dalam kondisi yang prima, karena kamu harus menakhlukkan jalan di Pacitan dan tidak akan cukup hanya satu lokasi wisata saja.

Seperti apa yang saya alami, kurang lebih satu jam setengah kita berada di air terjun Wiyoro ini, kemudian karena masih siang kita kita berencana untuk ke Pantai Taman, tapi sayang tidak jadi karena hujan kita berteduh agak lama di kantor desa , tapi karena tidak reda dan masih gerimis kita nekad menerjang gerimis untuk menuju destinasi wisata selanjutnya? dan tujuan kita selanjutnya adalah ............

Tunggu di postingan selanjutnya.

 


Disqus Comment

Formulir Kontak