BERSAMA DOMPET DHUAFA, 31 TAHUN MENEBAR KEBAIKAN SEANTERO NEGERI
SELAMAT ULANG TAHUN YANG KE 31 BUAT DOMPET DHUAFA, JANGAN PERNAH LELAH UNTUK SELALU MENEBAR KEBAIKAN KE SESAMA UMAT MANUSIA DI SELURUH PELOSOK NEGERI. SEMANGAT ALLAHUAKBAR.
SELAMAT ULANG TAHUN YANG KE 31 BUAT DOMPET DHUAFA, JANGAN PERNAH LELAH UNTUK SELALU MENEBAR KEBAIKAN KE SESAMA UMAT MANUSIA DI SELURUH PELOSOK NEGERI. SEMANGAT ALLAHUAKBAR.
Tidak akan pernah habis membahas tentang salah satu kota kecil yang berada di ujung Pulau Jawa Timur ini. Pacitan adalah nama salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Timur, terletak di paling selatan wilayah Jawa Timur yang berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Tengah. Bahkan tidak sedikit orang yang mengatakan bahwa Pacitan adalah bagian dari Jawa Tengah.
Masih suasana libur lebaran, alhamdulilah tahun ini meski tidak semua keluarga kumpul jadi satu di rumah, tetapi suasana lebaran terasa banget. Lebaran tahun ini kita dibuat mabok bakso, ia bukan opor atau rendang tapi bakso. Buatnya tidak banyak tapi cukup untuk makan 3 kali sehari selama 2 hari untuk banyak orang di rumah.
Apa yang ada dipikiran kalian saat mendengar kata Pacitan? tempat lahirnya Bapak SBY (Susilo Bambang Yudhoyono), Pantai, Goa, atau lainnya mungkin. Tapi dari tiga contoh di atas yang aku sebutkan memang Pacitan identik dengan itu. Tidak dipungkiri Pacitan semakin berkibar sejak Bapak SBY menjadi presiden RI, kalau untuk pantainya, semua juga pasti tahu keindahan pantai di Pacitan dengan batu karang dan ombaknya yang luar biasa, untuk goa, di Pacitan ada banyak goa yang asli bukan goa buatan bahkan mendapat julukan sebagai kota 1001 goa.
Wilayah Kabupaten Pacitan bagian barat memang sudah tidak diragukan lagi keindahan pantainya, tapi wilayah timur Pacitan juga menawarkan banyak pantai yang tak kalah seru, yang tak kalah menantang adrenalin.
Indonesia kaya akan keanekaragaman, hal ini terjadi karena wilayah Indonesia yang luas dan terdiri dari beberapa pulau. Perbedaan budaya, adat istiadat memberi warna terhadap variasi kuliner yang ada di setiap daerah yang ada di Indonesia.
Setiap daerah yang tersebar dari Pulau Sabang Hingga Pulau Merauke pasti mempunyai makan khas daerah tersebut. Sebut saja Pempek dari Palembang, Soto Betawi dari Jakarta, Gudeg dari Jogjakarta, Lumpia dari Semarang dan masih banyak lagi tentunya.
Mungkin ada beberapa makanan khas daerah yang serupa antara satu daerah dengan daerah yang lain, misalnya ada yang serupa dengan makanan gado-gado yaitu kalau di Jawa ada yang namanya lotek, belum lagi variasi dari nasi pecel ada yang namanya nasi pecel khas Blitar, ada juga pecel khas Madiun.
Nama makanan ini mungkin sudah tidak asing di telinga masyarakat Indonesia karena makanan ini sangat familiar, yaitu soto, mendengar kata soto, apa yang pertama kali kalian pikirkan?
Kalau aku langsung teringat satu kata yaitu ‘nikmat’. Soto memang nikmat kalau disantap hangat-hangat. Mau dikonsomsi saat cuaca panas ataupun saat cuaca dingin juga oke.
Soto sendiri banyak jenis dan variasinya, di Indonesia mungkin ada puluhan variasi soto, seperti soto ayam, soto daging, soto babat, soto lamongan dan tentunya masih ada lagi selain yang aku sebutkan tersebut.
Tapi apakah kalian pernah mencoba soto pacitan? Jika kalian travelling ke Pacitan atau sekedar berkunjung ke sanak saudara di Pacitan, apakah kalian pernah mencoba Soto Pacitan?
Beberapa teman dari saudara aku mengatakan kalau soto pacitan itu bukan soto tapi sayur bening. Kenapa mereka berpendapat seperti itu? Karena salah satu khas dari soto pacitan adalah kuahnya yang bening, tapi karena adanya tambahan kecap, jadi kuahnya agak kecoklatan.
Inilah beberapa hal yang membuat soto pacitan berbeda dengan soto dari daerah lain :
Jika kalian sedang berada di Pacitan, kalian wajib memasukkan soto pacitan sebagai agenda wisata kuliner di Pacitan. Inilah beberapa rumah makan di Pacitan yang menyediakan soto pacitan sebagai menu utamanya :
Berada di Jalan Magribi Desa Menadi Kecamatan Pacitan Kabupaten Pacitan, letakknya di jalur jalan utama jadi tidak kesulitan untuk menemukannya. Soto Sugiati ini buka dari jam 3 sore hingga malam hari hingga sekitar jam 9 malam. Selain menyediakan soto ayam sebagai menu utama, di Soto Sugiati juga menyediakan lodeh tempe, kikil, kari ayam, tumis tempe dan berbagai macam jajanan.
Terletak di Desa Menadi, jika soto sugiati terletak di pinggir jalan, untuk soto Giyem Disco masuk ke dalam gang yang letaknya tidak terlalu jauh dari soto Sugiati. Buka dari jam 3 sore hingga jam 9 malam,
Meski tidak berada di pusat kota Pacitan, tetapi akses jalan yang mudah dan terletak dijalur utama Jalan Lintas Selatan Pacitan Trenggalek. Jika kalian sedang melakukan perjalanan ke beberapa pantai di Pacitan di wilayah Kecamatan Kebonagung dan sekitarnya tidak ada salahnnya mampir ke warung Soto Marem.
Warung soto ini buka dari jam 07.00 wib hingga pukul 21.00 wib, selain menjual soto ayam kampung sebagai menunya, Soto Marem Kebonagung juga menjual berbagai macam jajanan pasar yang pastinya menggoda selera.
Soto Maryati tepat berada di sebelah Kantor Polisi Kebonagung. Buka dari Jam 07.00 wib hingga pukul 16.30 wib.
Berada di Kecamatan Arjosari Pacitan, buka dari jam 08.00 pagi hingga jam 20.00 wib.
Lokasi warung soto ayam kampung Pak Ponadi ini berlokasi di Jalan Dr. Sutomo di kawasan Slagi. Warung soto ini buka setiap hari dari jam 09.00 wib hingga pukul 21.00.
MEMBUAT SENDIRI SOTO PACITAN DI RUMAH, SEPERTI INI CARANYA
Meski di Pacitan banyak penjual soto pacitan, tidak ada salahnya kalau membuat sendiri di rumah. Menjadi nilai lebih saat hasil kerja keras kita memasak dan dihidangkan kepada orang-orang tersayang adalah sebuah kepuasan dan kebahagiaan tanpa batas yang bakalan kita terima.
Kalau di Pacitan mungkin akan lebih mudah mencari penjual soto pacitan karena rata-rata beberapa tempat makan di Pacitan mereka menyediakan soto pacitan ini, lalu bagaimana saat kita di luar kota dan merindukan Pacitan dan ingin makan soto pacitan, jalan termudah adalah datang ke Pacitan dan membeli soto pacitan langsung dari sumbernya atau membuat sendiri soto pacitan?
Jika tidak tahu resepnya tidak usah bingung, karena jaman sekarang jangankan makanan tradisional Indonesia, makan orang luar negeri saja kita dapat dengan mudah resepnya dari internet.
BERBAGI RESEP SOTO PACITAN ANTI GAGAL
Dan aku mau berbagi resep Soto Pacitan, ini adalah resep dari Almarhum Ibu. Makanan yang dibuat ibu adalah makanan paling enak dan tidak bisa mengalahkan makanan dari koki manapun, karena koki terhebat di dunia ini adalah ibu. Setuju?
Untuk saat ini siapapun kalian dan dimanapun kalian berada saat masih bisa menikmati makanan yang dibuat ibumu, makanlah sepuasnya, sebelum kalian hanya bisa merindukan masakan ibumu.
Resep soto pacitan ini hasil nodong ibu ketika ibu sedang nonton televisi, aku langsung minta resep membuat soto pacitan. Ibu ngomong sementara aku menuliskannya di kertas. Dan inilag resep soto pacitan paling enak.
RESEP SOTO PACITAN
BAHAN :
Daging Ayam (pada umumnya tidak menggunakan daging ayam potong, tapi kalau adanya daging ayam potong tidak apa-apa)
BUMBU :
Lengkuas
Bawang merah
Bawang putih
Kemiri
Merica
Tomat
Gula merah atau gula putih (disarankan gula merah)
Jahe
Garam
Penyedap rasa ayam
Bahan Membuat Topping :
Kecambah Touge (Cambah kacang hijau)
Kentang goreng, yang sudah di iris kotak-kotak dan tipis – tipis. Di goreng hingga kering
Kacang tanah goreng
Bawang merah goreng
Daun seledri di cincang
Kecap manis
Cara Membuat :
Ayam di rebus sampai matang
Jika sudah matang, angkat kemudian pisahkan daging dengan tulangnya.
Daging ayamnya di goreng, lau tulangnya dimasukkan kembali ke kaldu ayam (air rebusan ayam sebelumnya)
Daging ayam goreng, yang sudah di goreng kemudian di suir-suir. Taruh di wadah kemudian sisihkan.
Semua bumbu di uleg jadi satu, kemudia bumbu digoreng. Kecuali seledri, cukup dipotong-potong saja.
Lalu campur bumbu yang sudah digoreng dengan air kaldu ayam yang sudah direbus bercampur dengan tulang-tulang ayam.
Cara Menghidangkan.
Taruh di mangkok : daging ayam suir, kecambah, kentang goreng, daun seledri (yang sudah dipotong-potong), kacang goreng, kecap manis. Sajikan bersama sambal.
Cara Membuat Sambal :
Bahan : Cabe, bawang putih
Cara Membuat : semua bahan dicuci hingga bersih, kemudian dikukus lalu digoreng. Setelah digoreng kemudian diuleg, jangan lupa tambahkan garam dan gula secukupnya.
Kalau diperhatikan dari resep di atas, tidak ada ukuran takaran untuk bumbu dan sebagainya, itu karena kata ibu ” yo dikiro-kiro ae, kui tergantung banyu ne sepiro seng di gae" (Di kira-kira saja, itu tergantung jumlah air yang dijadikan kuah soto..
Selamat mencoba resep soto pacitan ala ibu aku, dan selamat menikmati soto pacitan, Ayo dolan ke Pacitan.
Tunggu postingan selanjutnya tentang kuliner di Pacitan. Selamat bersenang-senang.
Pacitan, siapa tidak tahu kota kecil di sudut Propinsi Jawa Timur ini, berbatasan langsung dengan samudra hindia membuat di Pacitan mempunyai banyak pantai, keseluruhan pantai di Pacitan merupakan bagian dari pantai selatan yang terkenal pantainya yang berombak.
Kabupaten Pacitan sebenarnya memiliki banyak pantai yang terbentang di sepanjang garis pantai yang membentang di wilayah Pacitan yang langsung berbatasan dengan Samudra hindia. Salah satunya adalah Pantai Watu Karung. Pantai Watu karung terletak di Kecamatan Pringkuku, tepatnya di Desa Watu Karung.
Pantai selatan memang terkenal sekali dengan ombaknya, Pantai Watu Karung sendiri memang terkenal dengan ombaknya yang tinggi, yang sangat disukai oleh peselancar bahkan Pantai Watu Karung juga pernah menjadi tuan rumah untuk lomba surfing.
Selain memiliki ombak yang di sukai para surfing, Pantai Watu Karung menwarkan keindahan pantai dengan pasir putihnya, lalu jangan lupakan keberadaan jejeran batu karang yang berada di Pantai Watu Karung, menjadi kombinasi yang pas untuk memanjakan mata dan menenangkan pikiran.
Berjarak kurang lebih sekitar 40 km dari pusat kota Pacitan, dengan kondisi jalan yang sudah beraspal meskipun belum sebaik yang diharapkan, untuk saat ini pemerintah juga sedang mengadakan perbaikan kondisi jalan menuju tempat wisata. Karena memang letaknya di wilayah perbukitan, jadi kondisi jalan menuju kesana memang berliku-liku. Mungkin ada sebagian orang yang pernah kesana dan mengatakan jalan menuju ke sana sempit, memang benar karena sekedar dilalui dua mobil itu harus ada yang salah satu mengalah. Itu semua memang dipengaruhi letak geografis, dan pemerintah sudah melalukan perbaikan.
Aku berangkat dari rumah sekitar pukul 06.00 pagi, rencana awalnya adalah mau ke Pantai Pancer terlebih dahulu baru sekitara pukul 08.00 setelah sarapan baru meluncur ke Pantai Watu karung, ternyata rencana berubah, tidak jadi ke Pantai Pancer tapi langsung menuju ke Pantai Watu Karung. Aku berangkat naik sepeda motor, aku pergi dengan 2 kakak perempuan dan satu keponakan.
Untuk rute menuju Pantai Watu Karung kalau dari wilayah Kota Pacitan memang di sarankan untuk lewat Desa Dadapan Pringkuku, melewati rute bus Pacitan Solo. Karena kalau melalui jalur ini lebih mudah. Setelah melewati pertigaan desa Candi di mana kalau mengambil jalan lurus itu menuju ke Pantai Srau, sementara kalau belok kanan menuju ke Pantai Watu Karung. Tidak jauh dari pertigaan itu ada kendala yang tidak direncanakan yaitu sepeda motor yang saya gunakan mengalami macet alias mogok.
Setelah melihat di jam ternyata belum ada jam tujuh, tanya beberapa orang yang lewat mereka bilang kalau bengkel pada buka jam 8 pagi, setelah menunggu agak lama ternyata ada bengkel yang letaknya tidak jauh cuma sekitar 100 meter dan beruntungnya adalah bengkel itu jadi satu dengan rumah dari pemilik bengkel. Setelah ganti busi Alhamdulilah sepeda motor bisa dinyalakan dan perjalananpun langsung dilanjutkan kembali. Sekitar kurang lebih 15 menit kita sampai di Pantai Watu Karung, saat itu kebetulan ada pengasapalan jalan menuju tempat wisata Pantai Watu Karung.
Rp. 10.000 adalah biaya tiket masuk menuju wisata Pantai Watu Karung, ini masih belum termasuk biaya parkir kendaraan. Sedangkan biaya parkir untuk kendaraan roda dua sebesar Rp. 2.000. Di area parkir kendaaraan kita sudah bisa merasakan pasir pantai, jadi kepikiran kira-kira kalau ombak sedang tinggi apakah air lautnya bisa sampai ke parkiran, karena memang jaraknya cukup dekat.
Meski masih pagi, sekitaran jam 09.00, ternyata pengunjung sudah cukup banyak, warung-warung di sekitar pantai juga sudah banyak yang buka. Dari tempat parkir cukup beberapa langkah saja kita sudah bisa merasakan hembusan angin laut dan deburan ombak dari Pantai Watu Karung. Aku dan mengambil ke bagian kiri dari sisi Pantai Watu Karung.
Ternyata di sebelah sisi kiri Pantai Watu Karung ada tangga ke batu karang, karena penasaran aku dan kakakku mencoba naik ke atas, sementara kakakku satunya dan keponakan mereka menunggu di gubuk yang di sediakan sambil melihat pemandangan Pantai Watu Karung dan menunggu pesanan makanan untuk sarapan.
Untuk melihat bisa video aku posting di youtube aku di sini , beberapa kali videonya aku upload di sini tapi tidak bisa, akhirnya pakai link youtube saja.
Pemandangan Pantai dari balik bukit karang di sebelah kiri pantai watu karung |
Ternyata dari ketiggian batu karang tersebut kita bisa melihat Pantai Watu Karung dari ketinggian dan ternyata masih ada pantai juga di balik batu karang itu, tapi kurang tahu namanya apa. Karena untuk turun ke pantai di balik batu karang tersebut tidak ada tangganya, jadi cuma bisa dilihat dari atas, tapi saat itu dari atas aku melihat ada sekitar 2 orang anak-anak sedang main di situ, aku tidak tahu jalan masuknya dari mana dan salahnya lagi aku lupa menayakan kepada penjual makanan disitu yang kemungkinan besar mereka mengetahuinya.
Pemandangan Watu Karung dari sisi sebelah kiri |
Banyak para pengunjung yang berenang di pinggiran pantai, baju basah, kena pasir pantai adalah salah satu kenikmatan saat berlibur ke pantai, itu bisa dikatakan merupakan hal wajib yang harus dilakukan tapi karena aku tidak bawa baju ganti jadi cukup menikmati pemandangan indah Pantai Watu Karung dari kejauhan.
Setelah turun dan sejenak melakukan dokumentasi di bawah batu karang, dengan deburan ombak yang sungguh indah di padu melihat para pengunjung yang bermain air sungguh sangat menggembirakan sekali. Setelah itu balik ke gubuk dan tidak lama kemudian makanan yang dipesan datang.
Pemandangan dari depan gubuk tempat kita makan |
Kita berempat memesan 1 porsi nasi goreng, 2 porsi pecel dan 1 porsi mie goreng, untuk minumnya kita memesan 3 es jeruk dan 1 jeruk hangat. Untuk nasi goreng dan pecel harga kalau gak salah sekitar Rp.10.000 atau Rp. 12.000,. Kalau dilihat dari daftar harga memang masih normal untuk tempat area pariwisata. Ada banyak pilihannya juga sebenarnya, karena memang waktu itu kondisi lagi lapar belum sarapan, jadi milih yang cepat.
Deburan ombak yang tidak pernah berhenti |
Karena memang kondisi cuaca saat itu sangat panas sekali, jadi aku merasa kurang mengeksplor wilayah Pantai Watu Karung. Cuma di satu sisi saja aku menikmati keindahan Pantai Watu Karungnya.
Aku pernah jalan-jalan ke pantai yang tidak ada pasirnya bacanya reviewnya : Ke Pantai Pidakan - Pacitan
Aku tidak turun ke pinggir pantai sama sekali, tapi meskipun begitu aku menikmati keindahan Pantai Watu Karung dari gubuk tempat aku duduk, sambil menikmati satu porsi nasi goreng dan satu gelas jeruk hangat, aku bisa melihat keindahan ombak dan kokohnya batu karang yang ada di Pantai Watu Karung ini. '
Aku suka pantai, setiap ke pantai yang aku bayangkan adalah keindahan saat matahari terbenam atau saat matahari terbit, Jika orang lain pada umumnya ingin melihat matahari terbit di puncak gunung, tapi aku ingin melihat matahari terbit di pinggir pantai, Dan katanya pemandangan di sini saat sangat indah .
Tidak lama kemudian setelah selesai dengan makanan masing-masing dan sejenak melihat pemandangan Pantai Watu Karung, tiba-tiba kakakku bilang "Mumpung di sini, sekalian ke Pantai Kasap bagaimana?",
Pantai Watu Karung dan Pantai Kasap letaknya memang dekat, mungkin sekitar kurang lebih 10 menit dari Pantai Watu Karung, Tanpa pikir panjang dan sekalian jalan akhirnya kita segera beranjak dan meluncur ke Pantai Kasap.
Apa saja keindahan yang ditawarkan oleh Pantai Kasap, tunggu di postingan selanjutnya.